January 20, 2022

Kisah Nabi Syuaib Dalam Memerangi Kecurangan Kaum Madyan

By Tirto

Setiap Nabi selalu memiliki keistimewaan dan menghadapi masalah yang berbeda di setiap zaman. Seperti Kisah Nabi Syuaib yang diutus untuk menghadapi Kaum Madyan yang curang dalam berdagang. Kisahnya sendiri tertuang dalam Surat Huda dan Surat Al Araf. Sama halnya dengan kisah nabi Muhammad, tentu ada hal baik yang bisa diambil dari kisahnya.

Sekilas Tentang Nabi Syuaib

Nabi Syuaib merupakan rasul yang ke 14 utusan Allah untuk dakwah di Kaum Madyan. Kaum ini tinggal di daerah Syam dan sangat durhaka kepada Allah. Perbuatannya juga jauh melenceng dari ajaran Islam. Selain menyembah kepada pohon yang dikenal dengan Aikah, mereka juga berbuat curang dengan mengurangi timbangan.

Mendapatkan julukan Khatib Al Anbiya, Nabi Syuaib As merupakan keturunan dari Nabi Ibrahim yang disebutkan dalam Surah Al Ankabut. Pengikutnya terbilang sedikit, kurang dari 10 orang. nabi Syuaib disebut sebanyak 11 kali dalam Al Quran. Dimana diutus untuk kaum yang melakukan keburukan di bumi seperti kaum Luth, Nuh juga Syuaib.

Perjalanan Dakwah Nabi Syuaib

Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, kondisi Kaum Madyan memang sangat kacau. Mereka kerap melakukan banyak perilaku yang tercela. Dengan itulah Nabi Syuaib datang guna mengajarkan ketauhidan dan agama Islam pada Kaum Madyan. Hanya saja tidak banyak yang mau mengikuti serta mengimani ajaran tersebut.

Bahkan keberadaannya banyak menerima penolakan, apalagi sudah turun menurun mereka menyembah pohon Aikah. Tentu saja hal ini membuat Nabi Syuaib sedih mendengar penolakan yang ada. Namun beliau tidak patah semangat dan terus berdakwah setiap hari. Nabi Syuaib juga mengajak kaumnya agar kembali pada akidah yang lurus tetapi hanya sedikit.

Mereka menganggap Nabi Syuaib terkena sihir dan tetap berlaku curang. Setiap hari mengurangi timbangan juga melakukan berbagai perbuatan tercela. Allah pun akhirnya memberikan azab kepada Kaum Madyan. Sebelumnya meminta Nabi Syuaib juga mengikutinya yang beriman mengungsi dan meninggalkan Madyan.

Sampai akhirnya azab itu datang, dimana di Madyan udaranya menjadi begitu panas. Keringat bisa membanjiri tubuh dari kaum Madyan. Bahkan air sampai mendidih dengan tanaman yang mengering. Walaupun mereka tersiksa, tetapi tidak mau beriman kepada Allah Ta’ala. Tak lama kemudian muncul awan hitam seperti mendung.

Kaum Madyan tentu gembira dan menyangka akan turun hujan agar panas tersebut berakhir. Semua orang berkumpul dan berada di bawah awan tersebut. tapi yang turun bukan air hujan, melainkan api panas yang langsung membuat kaum Madyan musnah. Mereka tidak sudi mendengarkan dakwah Nabi Syuaib dan akhirnya musnah.

Pelajaran yang Bisa Diambil

Dari kisah Nabi Syuaib tentu kita bisa mengambil beberapa pelajaran berharga. Mengurangi timbangan merupakan perbuatan yang tercela dan merugikan manusia. Hal ini menjadi kejahatan yang tentunya pantas mendapatkan azab baik di dunia juga di akhirat. Belum lagi kemaksiatan yang dilakukan juga membuat dosa semakin bertambah.

Para Kaum Madyan juga begitu sombong serta fokus pada harta saja. tanpa sedikitpun memikirkan perkara halal juga haram. Sementara dari Nabi Syuaib, kita bisa mengambil pelajaran akan kesabarannya. Walaupun diacuhkan tetapi beliau tetap terus berdakwah untuk membawa kaum Madyan di jalan yang benar.

Allah yang maha Kuasa dan maha Besar bisa melakukan apapun atas kehendaknya. Jika saat ini masih saja terus berbuat dosa, bukan tidak mungkin akan mendapatkan azab seperti Kaum Madyan. Dengan menyimak kisah ini, diharapkan kita sebagai umat muslim tetap berpegang teguh pada ajaran Islam dan tidak berbuat curang.