May 15, 2020

Peran Senyawa Organik dalam Kehidupan

By Tirto

Senyawa organik menjadi salah satu bagian yang tidak dapat terlepas dari muka bumi. Pentingnya senyawa organik ini perlu kamu ketahui agar dapat turut menjaga keseimbangannya.

Kamu tentu tidak asing lagi dengan kata senyawa organik. Senyawa ini merupakan senyawa yang pada umumnya terbentuk dari hidrogen dan karbon. Namun, unsur hidrogen dapat digantikan dengan unsur lain seperti belerang, fosfor, oksigen dan nitrogen dalam jumlah yang lebih sedikit.

Kamu harus mengetahui peran dari senyawa organik dalam kehidupan dan berbagai bidangnya. Situs materibelajar juga dapat kamu kunjungi untuk mendapatkan informasi terkait dengan senyawa organik beserta contohnya. Tanpa kamu sadari, peran dari senyawa organik sangat penting untuk kehidupan.

Fungsi dan Peran Senyawa Organik dalam Kehidupan

Senyawa organik memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan sehingga keberadannya harus tetap dijaga dan dalam keseimbangan. Sebagian besar alam yang kita bisa rasakan setiap hari terdiri dari senyawa organik.

Alam dan senyawa organik tentu tidak dapat dipisahkan. Beberapa contoh dari senyawa organik. Beberapa senyawa yang tidak asing lagi diantaranya seperti glukosa (C6H12O6), bensin (C8H18), cuka (CH3COOH), dan senyawa lainnya.

Beberapa fungsi dan peran senyawa organik bagi kehidupan sangat penting sehingga kamu harus mengetahuinya. Informasi seputar manfaat dari senyawa organik untuk kehidupan juga pelru kamu ketahui. Berikut beberapa peran dari senyawa organik yang bisa kamu jumpai di dkehidupan sehari-hari.

  1. Manfaat Senyawa Organik Dalam Bidang Pangan

Dalam bidang pangan, senyawa organik memiliki banyak manfaat seperti sebagai penyedia nutrisi dan bahan tambahan makanan. Nutrisi sangat penting untuk kesehatan.  Makanan yang kita konsumsi  setiap hari juga mengandung sebagian besar senyawa organik.

Beberapa contoh dari senyawa organik dalam tubuh adalah lemak. Kamu tentu memahami bahwa lemak merupakan senyawa organik yang biasa digunakan untuk membuat berbagai bahan makanan seperti roti, kue, dan dapat memberbaiki cita rasa.

Selain itu, senyawa organik juga berfungsi sebagai bahan tambahan makanan. Penggunaan senyawa organik untuk bahan tambahan seperti pada bahan pengawet. Biasanya untuk bahan pengawet akan digunakan asam benzoate, asam propionate, natrium sorbat.

Senyawa organik juga digunakan sebagai bahan pewarna seperti annatto, kurkumin, karoten. Untuk pemanis, senyawa organik yang digunakan diantaranya fruktosa, sakarin dan berbagai jenis senyawa organik lainnya.

  1. Manfaat Senyawa Organik dalam Bidang Kesehatan

Tampaknya setiap aspek dalam kehidupan akan membutuhkan senyawa organik. Pada bidang kesehatan, senyawa organik juga dimanfaatkan. Beberapa obat-obatan yang dibuat tidak dapat terlepas oleh unsur-unsur dari senyawa organik.

Pemanfaatan senyawa organik untuk kesehatan tentu akan sangat membantu manusia untuk dapat melawan berbagai penyakit. Beberapa senyawa organik yang digunakan dalam bidang kesehatan diantaranya adalah paracetamol, aspirin, kloroform, dan daun sirih.

  1. Manfaat Senyawa Organik dalam Bidang Pertanian

Pertanian menjadi salah satu bidang yang menjadi sorotan karena menyangkut dengan ketersediaan bahan pangan untuk masyarakat. Senyawa organik juga memiliki andil untuk menjadikan bidang pertanian dapat berkembang dengan baik.

Pemanfaatan senyawa organik untuk bidang pertanian biasanya diimplementasikan pada pembasmi hama atau pestisida. Ini sangat penting untuk menjaga hasil panen. Beberapa senyawa organik yang biasanya digunakan diantaranya adalah klorotaronil, klofiripos, dan ametrin.

Tata Nama Senyawa Organik

Sistem penamaan senyawa organik cenderung lebih kompleks jika dibandingkan dengan senyawa anorganik. Penamaan senyawa organik biasanya didasarkan pada rumus molekul, struktur kimia, dan gugus fungsi yang dimiliki.

Penamaan senyawa organik sendiri didasarkan pada IUPAC atau International Union of pure and Applied Chemistry. Seitap senyawa organik harus dinamai berdasrkan IUPAC dengan kejelasan structural formula.

Pada kenyataannya, rekomendasi dari IUPAC tidak selalu diikuti karena menghindari deskripsi yang panjang. Ketika IUPAC memiliki deskripsi yang lebih sederhana, itu dapat digunakan jika tidak maka akan menggunakan nama umum atau trivial yang diturunkan dari senyawa murni atau senyawa sumber.

IUPAC menjadi salah satu pedoman yang menggunakan awalan, akhiran dan sisipan untuk menjelaskan suatu jenis dan posisi gugus fungsi senyawa. Penamaan pada kebanyakan senyawa dimulai dengan menentukan rantai hidrokarbon.

Modifikasi dari nama senyawa biasanya akan dilakukan berdasarkan gugus funsi dengan prioritas tertinggi. Penamaan yang baik dan benar akan membantu senyawa untuk dapat dimengerti strukturnya.

Terdapat sistem penamaan terdahulu yang digunakan untuk senyawa organik yang dikenal sebagai tata nama umum. Penggunaan tata nama umum biasanya untuk menamakan senyawa yang sederhana maupun senyawa yang sangat kompleks. Hal itu akan membuat nama IUPAC menjadi sangat panjang untuk digunakan.

Ketika kamu mempelajari tata nama senyawa molekul maka itu sifatnya antisipatif. Kamu juga memerlukan simulasi agar dapat menamainya dengan benar. Jika kamu mengetahui strukturnya, maka tidak sulit untuk menemukan senyawa pembangunnya.

Setiap studi kasus yang ada juga biasanya membutuhkan daya analisis dengan membaca aturan yang berlaku. Data yang sudah ada juga perlu dicocokan agar kemudian dapat ditarik sebuah kesimpulan yang tepat. Mempelajari hal ini akan sangat menyenangkan.

Senyawa organik menjadi suatu topik yang menarik untuk dibahas. Selain keberadaannya sangat bermanfaat bagi kehiudpan, tata nama dari senyawa organik juga menjadi hal unik dengan struktur yang beragam. Jika kamu mengetahui aturan penamaannya, maka kamu dapat mengetahui dengan mudah kandungan dari senyawa organik.