Tiga Jenis Terapi Gagap Pada Anak
Kondisi gagap pada anak menjadikan orang tua khawatir. Kebanyakan dari mereka pasti memikirkan bagaimana kondisinya kelak jika sudah sekolah atau bergaul dengan orang banyak. Oleh sebab itu, orang tua akan melakukan berbagai macam cara untuk menghilangkan gagap pada anak, baik itu secara alami ataupun dengan bantuan medis. Sebelum Anda mengambil tindakan lebih lanjut mengenai gagap anak, Anda bisa mengetahui lebih dahulu tentang faktor penyebab terjadinya gagap pada anak seperti misalnya genetis arau bawaan lahir, kelainan kontrol motorik, tekanan emosional dan trauma. Dari beberapa faktor tersebut Anda bisa melakukan berbagai macam pengobatan sesuai dengan tipe gagap anak. Dalam hal ini, gagap bawaan lahir atau faktor genetis dinilai akan lebih susah disembuhkan dibandingkan jenis gagap yang lain. Meski demikian, tidak ada salahnya Anda mencoba melakukan pengobatan dan terapi agar kondisi anak semakin membaik.
Adapun di bawah ini ialah beberapa jenis terapi yang bisa dilakukan pada anak gagap:
- Rutin melakukan terapi berbicara. Melalui cara ini, anak akan diajarkan beberapa tempo berbicara dengan nada dan intonasi yang pas. Bahkan, terkadang dijumpai usaha yang dilakukan untuk memperlambat tempo bicara anak sehingga bisa diketahui saat ia memulai gagap.
- Terapi kognitif dan perilaku merupakan terapi yang dilakuakn untuk mengubah cara berpikir dan perilaku anak. Selain itu, mengurangi rasa cemas, stress dan rasa tidak percaya diri juga bisa dirasakan setelah melakuakn terapi ini.
- Terapi kelompok, dalam hal ini anak dapat saling mendukung satu sama lain dengan teman-teman yang memiliki kondisi sama sehingga mereka bisa bertukar informasi dan pengalaman dalam mengatasi masalah.
Itulah tuga jenis terapi untuk membantu mengurangi gagap pada anak. Beberapa cara di atas tentunya tidak bisa maksimal jika tidak dibarengi konsumsi obat yang sesuai dengan petunjuk dokter. Selain itu, dukungan dan semangat dari orang di sekitarnya juga sangat berpengaruh terhadap kondisi anak. Jauhkan adanya trauma dalam diri anak agar mereka akan memiliki kemampuan untuk sembuh lebih besar.