5 Tradisi Menarik Seputar Idul Adha sebagai Hari Besar Agama Islam di Indonesia
Hari besar agama Islam, merupakan hari di mana umat Islam sebagai penganut kepercayaan mayoritas di Indonesia dapat bersuka cita dan mendapatkan pahala sekaligus. Karena perayaan hari besar agama sarat akan ibadah. Seperti halnya perayaan hari raya Idul Adha yang kisahnya mengandung hikmah dan perayaannya jauh lebih berkesan dari pada hari raya Idul Fitri.
Selain itu momentum perayaan hari besar Idul Adha juga bertepatan dengan ibadah haji yang diikuti oleh seluruh orang di dunia. Setiap tahunnya, umat muslim sedunia melaksanakan rukun islam yang kelima yaitu haji ke Baitullah. Hanya orang-orang terpilihlah yang mampu merasakan langsung beribadah di tanah suci Mekah dan Madinah.
Seperti yang sudah disampaikan bahwasanya hari besar ini sarat akan ibadah dan hikmah. Selain ibadah haji, umat muslim juga disunnahkan untuk menyembelih kambing, domba, sapi atau unta. Menyembelih hewan kurban ini juga menunjukkan rasa cinta kasih sayang umat muslim kepada sesama, khususnya yang membutuhkan.
Keseruan Tradisi Perayaan Hari Idul Adha di Berbagai Daerah
Perayaan hari besar Idul Adha bagi sebagian daerah merupakan hal luar biasa, masyarakat pada suatu daerah tertentu menantikan hari besar ini untuk memeriahkannya dengan ritual tradisi. Seperti perayaan yang diciptakan oleh kelima daerah di bawah ini.
-
Perayaan Apitang – Semarang
Apitan merupakan perayaan masyarakat Semarang yang dilakukan bertepatan pada hari Idul Adha. Perayaan ini dilakukan sebagai rasa syukur atas rezeki yang telah diberi. Dalam tradisi ini masyarakat diharuskan membaca do’a untuk kesejahteraan dan keselamatan warga yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan arak-arakan.
Arak-arakan ini berisi hasil bumi seperti padi, jagung, terung, tomat, cabai dan lainnya yang sejenis. Iring-iringan hasil bumi ini nantinya akan diperebutkan oleh warga sekitar karena dipercaya hasil bumi yang diperebutkan tersebut dapat memperoleh berkah baginya, keluarga dan usaha pertanian mereka.
-
Perayaan Manten Sapi – Pasuruan
Pasuruan juga memiliki perayaan yang unik, yakni manten sapi. Tradisi ini dilakukan untuk memberikan penghormatan kepada hewan kurban yang nantinya akan disembelih. Sapi-sapi ini akan diarak menuju masjid terdekat untuk diserahkan kepada takmir masjid atau panitia kurban untuk selanjutnya disembelih dan dimasak oleh ibu-ibu setempat secara bersama-sama.
Sebelum diserahkan kepada pihak panitia, sapi-sapi ini didandani semenarik mungkin seperti pengantin. Tidak ketinggalan aksesoris berupa roncean bunga tujuh rupa, sajadah, serban dan anehnya balutan kain kafan juga ikut digunakan sebagai aksesoris. Kain kafan pada perayaan manten sapi ini menyimbolkan kesucian seorang yang berkurban.
-
Perayaan Mepe Kasur – Banyuwangi
Suku Using Banyuwangi juga biasa menyambut hari raya Idul Adha dengan tradisi unik mepe kasur yang dilakukan secara serentak di depan rumah masing-masing. Sesekali masyarakat suku ini membolak-balikan kasur dengan penebah yang terbuat dari sapu lidi supaya bersih kembali. Tradisi ini dipercaya mampu menolak bala dan segala hal buruk dari rumah.
-
Grebeg Gunungan – Yogyakarta
Yogyakarta, kotanya seribu tradisi juga tidak ketinggalan. Selain Grebeg Suro, ternyata ada juga ritual Grebeg Gunungan jelang hari raya Idul Adha. Grebeg Gunungan ini terdiri dari tiga buah gunungan atau pareden yang isinya maca-macam hasil bumi. Nantinya gunungan ini akan diarak menuju masjid untuk upacara pembacaan do’a dan selanjutnya diperebutkan oleh warga.
-
Perayaan Kaul negeri dan Abda’u – Maluku Tengah
Masyarakat Maluku Tengah, Negeri Tulehu juga memiliki tradisi menarik untuk merayakan hari besar Idul Adha. Mereka merayakan kaul negeri dan abda’u sesaat setelah shalat Idul Adha selesai. Tradisi ini dilakukan dengan cara mengarak kambing keliling yang akan disembelih keliling desa menggunakan kain layaknya sedang menggendong anak kecil oleh pemuka adat.
Sedangkan abda’u adalah tradisi berebut bendera dengan kalimat tauhid oleh pemuda Desa Tulehu, Ambon. Hal ini sebagai simbol bahwa masyarakat setempat tulus menerima agama Islam sebagai bagian dari hidup yang harus dijaga. Tradisi ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan persaudaraan pemuda desa setempat.
Beberapa Perayaan Hari Besar Agama Islam di Indonesia
Selain hari raya Idul Adha, tentu ada lagi hari raya agama Islam yang dirayakan oleh umat muslim di Indonesia. Hari raya tersebut dapat diketahui berdasarkan penanggalan hijriyah. Ini dia beberapa perayaan hari besar keagamaan yang ada di Indonesia.
- 1 Muharram adalah hari raya tahun baru hijriyah. Setidaknya sebagai umat muslim yang baik wajib mengetahui kapan dimulainya pergantian tahun agama Islam.
- 27 Rajab (Isra’ Mi’raj) juga merupakan hari raya Islam yang penting, karena pada hari itu perintah sholat lima waktu turun kepada umat Nabi Muhammad.
- 1 Ramadhan ialah tanggal yang menandakan dimulainya puasa Ramadhan yang termasuk dalam rukun Islam. Puasa Ramadhan diwajibkan bagi umat muslim, dalilnya adalah QS. Al-Baqarah ayat 185.
- 1 Syawal (Idul Fitri) adalah hari dimana umat Islam di Indonesia bahkan di dunia merayakan hari kemenangan selepas menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
- 11-13 Dzulhijah (Hari Tasyrik) merupakan hari besar Islam yang mengharamkan umatnya untuk berpuasa karena masuk dalam rangkaian hari raya kurban.
Perayaan hari raya Idul Adha maupun Idul Fitri adalah perayaan hari raya agama Islam yang sesungguhnya, dalil jelas tertera tertera di Al-Qur’an dan as Sunnah. Sementara hari raya yang lain dirayakan sebagai upaya untuk memperingati suatu momentum berharga umat Islam. Namun, apapun itu hendaknya perayaan hari besar ini dilakukan dengan suka cita. Untuk menambah khazanah keislaman lebih banyak bisa kunjungi hasana id.