Waspadai, Berikut Tanda-Tanda Bayi Susah BAB Yang Harus Bunda Tahu
Si kecil dalam kondisi sehat adalah salah satu hal yang sangat diinginkan oleh para orang tua. Salah satu yang menjadi tanda bahwa bayi dalam keadaan sehat adalah lancarnya sistem pencernaan. Akan tetapi, kondisi si kecil yang belum dapat berbicara tentu membuatnya kesusahan mengutarakan adanya masalah pada perutnya, misalnya saja konstipasi yang mungkin dialami. Berikut tanda-tanda bayi susah BAB yang harus bunda tahu.
Gejala Si Kecil Mengalami Konstipasi
- Konsistensi
Pada bayi yang masih menerapkan ASI eksklusif, maka konsistensi merupakan salah satu kunci terpenting untuk menjelaskan kemungkinan terjadinya konstipasi pada si kecil. Oleh karena itu, menjadi hal penting yang harus dilakukan oleh seorang ibu untuk memperhatikan konsistensi BAB bayi. Dengan begitu, ketika buah hati mengalami kesulitan buang air besar, anda bisa melihat perubahan konsistensinya.
Ketika si kecil memiliki kondisi pencernaan yang lancar, biasanya mengeluarkan feses dengan tampilan yang agak berair, berbusa, dan agak padat. Namun, pada saat mengalami konstipasi umumnya akan berbentuk seperti bola kecil dari tanah liat. Bahkan terkadang juga ada sedikit campuran darah pada BAB si kecil. Hal tersebut umum terjadi pada bayi yang mengalami konstipasi, dimana darah berasal dari robekan kecil pada dinding anus.
- Frekuensi
Selain dilihat dari konsistensinya, tanda-tanda bayi susah BAB juga bisa dilihat dari frekuensinya. Ketika dalam kondisi normal, bayi yang baru lahir hingga berusia tiga bulan umumnya memiliki frekuensi BAB sekitar 5 hingga 40 kali dalam seminggu, jika diperkirakan per harinya yaitu sebanyak dua hingga tiga kali. Sedangkan pada bayi yang telah minum susu formula memiliki frekuensi 5 hingga 28 kali seminggu, sekitar dua kali sehari.
Semakin berkembangnya usia, si kecil akan memiliki frekuensi BAB yang sama, baik untuk ASI eksklusif maupun susu formula. Saat bayi memasuki umur 3 hingga 6 bulan, biasanya BAB sebanyak 2 hingga 4 kali sehari. Dan ketika usia 6 hingga 12 tahun, umumnya akan BAB sekitar 2 kali sehari. Namun, frekuensi tersebut biasanya berbeda pada setiap bayi. Oleh karena itu, anda perlu memperhatikan kebiasaan BAB bayi anda, bila jarang bisa jadi konstipasi.
- Menunjukkan Gerakan Khas
Ketika si kecil mengalami konstipasi, biasanya akan menunjukkan gerakan tak nyaman serta kesusahan mengejan saat buang air besar. Beberapa mengatakan bahwa bayi cenderung menampakkan isyarat jinjit. Dimana, gerakan tersebut merupakan respon spontan si kecil yang merasa kurang nyaman. Tak hanya itu, bayi yang mengalami konstipasi juga ditunjukkan dengan berkurangnya nafsu makan, akibat kondisi perutnya yang tidak nyaman.
Beberapa tanda tersebut bisa anda jadikan pedoman, untuk mengetahui bahwa si kecil sedang mengalami kesusahan buang air besar. Apabila mendapati gejala tersebut pada bayi anda yang berumur 6 bulan keatas, maka ada baiknya untuk memberikan banyak air putih. Selain itu, usahakan MPASI atau makanan yang diberikan memiliki tekstur yang lebih encer. Apabila konstipasi yang dialami tak kunjung membaik, anda bisa memeriksakannya ke dokter.